Setelah lama tak membuat tulisan di blog ini, baru kali ini sempat menulis kembali. Beberapa hari yang lalu saya mendapat sebuah pelajaran dan kisah menarik dari seorang leader di bisnis Network marketing (kita menyebutnya bisnis MLM).
Saya mendengarkan kisah sukses leader tersebut, mulai dari kisah susahnya dia dulu. karena dia adalah orang yang tidak lulus sekolah dasar, membaca saja masih kesulitan, tapi anehnya dia tidak kesulitan mengenali angka, khususnya mengenali angka di rupiah, hahahha...
nah itulah yang membuat saya sangat tertarik dengan kisah suksesnya, bukan karena dia saat ini sukses, tapi karena saya tertarik dengan masa lalunya yang suram. sulit di percaya jika melihat masa lalu nya dan membandingkan kesuksesannya saat ini.
ia dulu nya orang yg tidak lulus sekolah dasar, mencari kerja sulit, ekonominya kekurangan. hingga suatu hari ia bertemu dengan rekannya yang mengajaknya untuk merubah nasib dengan mengikuti dan menjalankan sebuah bisnis Network marketing.
di awal menjalankan bisnis tersebut, dia sempat hampir menyerah, karena latar belakang pendidikannya, kondisi ekonominya, dan segalanya yang bisa dijadikan alasan untuk ia berhenti sangat lah mendukung.
ia kerap kali di ejek dan di tolak setiap kali mengajak teman-temannya untuk bergabung di bisnis tersebut.
nah sebuah kisah yang sangat menarik bagi saya, karena saya pun mengalaminya persis.
Suatu ketika dia pernah mendatangi seseorang temannya untuk menjelaskan bisnisnya dan mengajaknya bergabung dan menjalankan juga bisnis tersebut.
Orang yang dia datangi bukan orang sembarangan, dia adalah seorang dari kalangan berada, dari kalangan berpendidikan, gelarnya saja Sarjana.
apa yang terjadi selanjutnya adalah bisa ditebak, leader tersebut ditolak mentah-mentah oleh rekannya yang berpendidikan tinggi tersebut, rekannya yg berpendidikan itu merasa pintar (pendidikan lebih tinggi dari leader tsb), merasa aman dengan pekerjaannya, dan tidak terbuka atas apa yg diberikan oleh orang yg berpendidikan rendah, alias memandang sebelah mata....
Namun leader tersebut tetap berbesar hati, tidak dendam ataupun marah. ia tetap menjalankan bisnis MLM nya dengan penuh semangat.
dengan tekun ia menjalani, kini dalam waktu sekitar 2 tahun saja, ia sudah merasakan kesuksesan. penghasilannya kini sudah di angka puluhan juta tiap bulan, ia kini bisa membeli rumah yang besar, membeli kendaraan yang mewah, dan menikmati hidup yang berkelimpahan.
Dan suatu kali ia bertemu dengan temannya yang berpendidikan dan dulu menolaknya. Temannya merasa heran dan tak percaya atas apa yg telah diraih oleh leader tersebut.
bahkan ia merasa penghasilannya di tempat kerjanya yang berdasarkan pendidikan sarjananyapun tak sebesar penghasilan leader tersbut. bahkan wawasannya pun merasa kalah, karena leader tersebut banyak bertemu orang-orang dan terbuka setiap apa yg diberikan orang lain, tanpa melihat background pendidikan.
kini teman berpendidikan itu pun merasa bodoh.. pendidikannya yang tinggi dibayar tidak lebih tinggi dari temannya yang tidak berpendidikan tinggi.
ia menyesal dan meminta maaf karena telah menganggap remeh.
Mitra oxy ku yang dahsyat, kisah ini sangat menginspirasi bagi saya pribadi, karena saya pun sering mengalami hal sperti ini. di hina, di lecehkan, di pandang sebelah mata oleh teman kita sndiri yang pendidikannya lebih tinggi, yang merasa pintar, yang merasa levelnya diatas dan merasa paling penting. tapi ini menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi saya, karena kesuksesan saya bukan ditentukan oleh mereka.
sebuah nasihat dari leader tersebut kepada saya adalah agar saya tetap rendah hati, berfikir terbuka, tetap positiv dan fokus. attitude berpengaruh terhadap kesuksesan kita.
demikian kisah yang menginspirasi dari seorang leader yang tidak mau saya sebutkan namanya. semoga dapat menjadi inspirasi bagi para mitra sekalian dalam menjalankan bisnis network marketing kita.
tetap semangat, yakin anda pasti sukses.. karena tidak ada yang gagal dalam bisnis ini, yang ada adalah orang yang berhenti terlalu cepat saat ia hampir mencapai kesuksessannya..
salam sukses dahsyat!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Dan orang pintar itu pun akhirnya merasa bodoh"
Post a Comment