Belajar Dari Orang Gila 2

Mitra oxy yth.
Anda pernah melihat orang gila di pinggir jalan? Tentunya pernah, atau anda pernah gila? Hehehhe… ada cerita menarik lagi nih tentang orang gila, ternyata orang gila ini banyak memberikan inspirasi utk saya.
Suatu pagi saat saya sedang mengendarai suprafit biru saya menuju kantor, saya melihat di pinggir jalan, orang gila dg pakaian lusuh, kotor & sobek-sobek, orang ini masih muda, mungkin umurnya sekitar 30 tahunan, kulit coklat lusuh, rambut gimbal acak-acakan, berkumis& tdk mengenakan alas kaki (mohon maaf jika ciri-ciri anda saya sebutkan disini,bukan maksud ngegosip nih, jika ada kesamaan karakter hanyalah kebetulan belaka, hihihihi..).
Dari wajahnya, Org ini terlihat sangat kelelahan, di pinggir jalan dia duduk sambil menoleh kekanan dan kekiri (ya ia lah, masa ke atas dan ke bawah, itu namanya lagi senam pemanasan SKJ dunk, hahahah,,,). disamping kanan kirinya tergeletak bungkusan plastik, ada 3 bungkusan, hanya 1 bungkusan yg menarik perhatian saya, bungkusan itu besar sekali,seperti bungkusan karung pemulung. sedangkan 2 bungkusan yg lain adalah bungkusan kecil dari tas kresek yg berisi seperti sampah plastik. Bungkusan karung besar ini tampak terlihat dari luar isinya hanya plastik2 & kain2 sampah. Org gila ini spertinya slalu membawa bungkusan2 ini kemanapun ia pergi, mungkin baginya itu harta benda, atau harta karun peninggalan raja firaun, padahal mnurut saya itu Cuma sampah. Kadang dia kerepotan sendiri membawa bungkusan2 itu, tapi tetap saja dibawanya bungkusan2 tsb kemanapun dia pergi, dasar orang gila….
Nah….. sejenak saya tersadar dan mendapat inspirasi, seolah-olah hal ini menampar pipi saya, membangunkan saya dari tidur.
Ternyata saya pun sama seperti orang gila itu…gawat dah!!!
Maksudnya bgini, kadang saya merasa membawa “beban” yg sangat berat yg saya pikirkan terus di dalam otak saya, sehingga menghambat saya utk mengambil keputusan, menghambat utk lebih maju, menghambat utk lebih kreatif dan menghambat saya utk bertumbuh menjadi lebih baik, karena beban tersebut. Padahal mungkin hal yg menjadi “beban” yg saya pikirkan itu bisa jadi hanya hal yg sepele bagi orang lain. hal yg tidak penting, hal yg harusnya dibuang ke “tempat sampah”. Tapi tetap saya bawa di dalam pikiran saya, karena saya menganggapnya suatu harta mungkin, sama seperti orang gila itu.
Ternyata saya tdk sendiri, sy suka memperhatikan teman2, mereka pun sama. suka membawa beban2 yg tidak penting di otak mereka. Saat mereka curhat mengeluhkan suatu masalah, kadang saya menilai masalah tersebut adalah masalah yg sepele dan mudah dilupakan, tapi mreka tetap memikirkan terus dalam otaknya sehingga seakan-akan menjadi suatu masalah yg besaaaaaar sekali. Sama seperti karung bawaan orang gila tsb, dari luar terlihat besar dan berat. Padahal isinya sampah yg jika kita buang pun ga ada orang yg mau ambil.
Sejak itu sy mulai memilah-milih, mana saja “bawaan“ yg penting yg saya muat di otak saya, dan mana saja “bawaan“ yang tidak penting yang harus saya buang dalam tempat sampah kehidupan, agar langkah saya tdk terhambat, shingga sy bisa tetap bertumbuh menjadi lebih baik tanpa beban yg tdk berarti.
Jangan terpaku hanya pada satu masalah yg membuat kita takut mengambil keputusan, kita semua punya pengalaman pahit, biarlah pengalaman2 itu menjadi pelajaran dan jangan sampai menghambat kita dg ketakutan yg selalu membayangi kita.
Dmikian sharing dari saya, mohon maaf bukan maksud menggurui, bukan maksud sok jago, ini hanya sekedar berbagi.
Semoga terinspirasi..

Salam sukses mantap dari saya..

0 Response to "Belajar Dari Orang Gila 2"

Post a Comment

Advertisement