Memberi dulu baru menerima.
“Tapi bos, bagaimana saya mau memberi kalau saya saja masih kekurangan?”
“Wah bro, seharusnya gue tuh yg diberi..”
Itulah kata beberapa teman saya saat sedang iseng ngobrol-ngobrol santai kemudian saya coba ungkapkan kalimat di judul tersebut.
Teman, pernah ga liat acara “reality show” di Tv yg berjudul “Minta Tolong”?
Ya, acara tersebut bercerita tentang bagaimana team “minta tolong” yang menyamar menjadi seorang yang sedang dalam kondisi susah berusaha mencari orang yg mau menolong nya. Dan dengan kamera jarak jauhnya, team minta tolong mengawasi aktivitas orang yg mau menolong tersebut.
Sering kita lihat team “minta tolong” tersebut pergi ke seseorang dan menceritakan kesusahan yang di alaminya berharap orang yang di temuinya akan menolong nya dengan memberi uang atau menukar barang. Kemudian terkadang orang yang di mintai tolong itu menolak atau mengacuhkan saja.
Kemudian team “minta tolong” tadi pergi lagi mencari orang yang berhati mulia yang mau menolong. Berkali-kali mendatangi beberapa orang, berkali-kali pula ditolak.
Kemudian saat ada orang yang ternyata mau menolong dengan memberi beberapa uang yang dimilikinya untuk membantu. Setelah team “minta tolong” tadi pergi, beberapa lama kemudian team “minta tolong” yang lain pun datang untuk memberi hadiah kepada orang yang menolong tadi, yaitu sejumlah uang yang lebih besar jumlahnya dari yang di berikannya tadi. Dan yang menarik nya pada saat profile orang yang menolong ini di ceritakan, biasanya justru dari kalangan biasa-biasa saja bahkan dalam kondisi susah juga. Luar biasa!!!
Seperti judul di atas, banyak memberi banyak menerima. Dari contoh kisah diatas, seseorang yg memberi sedikit tapi dengan rasa ikhlas malah di gantikan dengan imbalan yang lebih besar dari team minta tolong tadi.
Teman, bukan tidak mungkin kehidupan kita seperti dalam cerita diatas. Kita mungkin dalam suatu acara “minta tolong” nya Tuhan. Dan kita adalah seorang yg sedang diamati oleh “kamera jarak jauh” nya Tuhan. Apakah kita akan memberi dengan ikhlas kepada orang lain yang sedang membutuhkan, atau kah hanya cuek dan mengacuhkan saja orang lain yang sedang kesusahan. Jika kita “tertangkap kamera” Tuhan sedang memberi walau sedikit, maka “team minta tolong” Tuhan akan datang dan memberikan kita imbalan yang lebih besar tanpa kita sangka-sangka.
Memberi tidak membuat kita kekurangan, karena Tuhan pun telah berjanji dalam kitab-Nya. Siapa yang memberi maka Dia akan melipatgandakan amalan dan rejeki nya.
Bahkan orang-orang sukses di dunia ini sudah mengetahui hukum memberi-menerima ini
Sebagian harta mereka di sumbangkan, dan ini tidak membuat mereka menjadi miskin atau bangkrut, justru membuat mereka makin berkelimpahan.
Dan saya telah membuktikan hukum memberi-menerima ini, bagaimana, berani coba? Cobalah..
Demikian sharing dari saya, mohon maaf bukan bermaksud menggurui, hanya sekedar berbagi.. salam sukses.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Memberi atau Menerima?"
Post a Comment