Beli emas "tertipu"

Banyak orang saat ini sudah melek investasi. Bermacam cara mereka menginvestasikan uang nya agar di kemudian hari memiliki nilai tinggi ada yg investasi ke property, saham, atau yang paling populer di kalangan emak-emak yaitu emas perhiasan.

Sama seperti istri saya, hobi banget beli emas perhiasan padahal sudah saya nasehatin, rugi beli emas perhiasan karena nilainya pasti turun, tapi ya nasehat saya tidak di dengar.
kenapa saya bilang turun? ya karena sepengalaman saya setiap antar istri jual emas pasti harga jualnya tidak pernah sama atau melebihi harga saat beli walau harga emas sedang naik, jadi ada potongan ini itu, entah biaya lebur, potongan admin atau apalah.
beda dengan saat saya menjual emas batangan, harga jualnya bisa untung lebih dari saat kita membeli jika harga emas saat itu sedang naik.

Suatu hari istri saya ingin menjual salah satu koleksi emas perhiasannya, dia datangi toko emas tempat dia membeli pertama kali dan sesuai dengan surat emasnya, namun setelah di datangi, toko emas itu sudah tutup alias bangkrut atau apa lah ga jelas.

Kenyataannya toko emas itu sudah tidak lagi buka, nama toko emas nya Bintang J**a yang terletak di lantai dasar SGC Cikarang.
Kemudian istri saya coba tawarkan ke toko emas yang ada di sekitar situ, dan rupanya harga yang di tawarkan turun alias jatuh di bawah harga tertera di surat, dengan alasan bukan beli di tokonya.

Dari harga tertera di surat sebesar Rp. 2 jutaan ditawar hanya 1,4 juta saja. Rugi sebesar 600 ribuan.
Padahal harga emas lagi tinggi saat itu, yang menurut sepengetahuan saya sebagai trader forex yang biasa jual beli emas online, kalau kita beli saat harga murah dan jual saat harga tinggi maka kita akan dapat profit alias untung, tapi tidak berlaku untuk emas perhiasan ini.

Akhirnya istri saya tidak jadi jual. Sampai suatu saat terdengar kabar katanya toko emas Bintang j*** ada atau buka di pasar Deltamas.

Di datanglah toko emas tersebut oleh istri saya ke sana dan ketemu deh tokonya.
Pas di sana pun ada si ngkoh yang dulu di toko lama dan dia pun masih kenal dengan istri saya.

Kemudian istri saya menyerahkan emas tersebut beserta surat nya ke Cicih yg disitu, menurut pengakuan si Cicih sih yang di Cikarang itu toko kakaknya.

Kemudian setelah di cek si cicih membuka harga katanya dia mau bayar 1,4 juta.
Istri saya pun protes kan di surat tertera 2 jutaan pun di jual ke toko yg namanya sama, tapi jawab si Cicih, kan bukan beli di toko saya kata dia.

Terjadi perdebatan antara istri saya dengan si Cicih, yg menurut istri saya kan tokonya masih sama satu keluarga, tapi si Cicih bersikeras bukan tokonya.

Akhirnya saya bilang, udah jangan di jual. Akhirnya kita pulang.
Entah memang MODUS toko emas seperti itu atau gimana saya kurang paham.

Sepengetahuan saya, saya biasa beli emas batangan jika jual mengikuti harga pasar, saya beli emas di pasar online pun sama, mengikuti harga pasar, beda dengan emas perhiasan yang sepertinya harga emas dikendalikan oleh para pemilik toko emas.

Sejak saat ini istri saya tidak nafsu lagi untuk koleksi emas perhiasan, lebih baik beli emas batangan atau investasi ke tempat lain. biarlah tak nampak mewah di penampilan, the goal is to be rich not to look rich.

Nah demikian pengalaman kami semoga bisa menjadi pelajaran yg lain.
Bijaklah dalam berinvestasi